Obat Tokcer Agar Langsing Jangka Panjang

Anda pasti sudah sering mendengar anjuran, untuk memenuhi asupan cairan dalam tubuh, dibutuhkan minimal delapan gelas air putih per hari. Minum air putih atau mengonsumsi buah serta sayuran yang mengandung banyak air, memang memiliki manfaat kesehatan yang sangat besar, termasuk menangkal kelelahan.

Asupan air putih cukup juga memiliki dampak positif bagi kesehatan lambung. Hidrasi yang baik juga bisa membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh terhadap retensi air, yang membantu mencegah sembelit, pemicu rasa kembung.
Delapan gelas air putih per hari sebenarnya hanya pedoman. Itu karena kebutuhan tiap orang akan cairan bervariasi sesuai dengan tingkat aktivitas dan kondisi tubuhnya. Bagi Anda yang selalu bermasalah dengan kondisi perut, air putih bisa jadi 'obatnya'.



Namun, tak hanya air putih yang menyehatkan. Saat ini, Sassy Water, minuman yang resepnya berasal dari ahli nutrisi Prevention, Cynthia Sass ini tak hanya menyehatkan tapi juga dapat melangsingkan tubuh.

Cara membuatnya cukup mudah. Dan, khasiatnya bisa membantu Anda merampingkan perut. Berikut bahan dan cara membuat Sassy Water, seperti diberitakan dari Prevention.com

Bahan:
2 liter air (sekitar about 8,5 gelas)
1 sendok teh jahe yang telah diparut
1 buah mentimun, kupas dan iris tipis
1 lemon ukuran medium, iris tipis
12 daun mint ukuran kecil.

Campur semua bahan dalam pitcher ukuran besar. Biarkan selama satu malam agar cita rasanya menyatu. Keesokan harinya, minumlah secara teratur hingga habis. Ramuan ini aman untuk Anda minum setiap hari. Sangat nikmat jika diminum saat dingin.

Sementara itu, sebuah studi menyebutkan mengkonsumi dua gelas air putih sebelum makan dapat mengurangi berat badan. Disebutkan pula dalam studi itu seorang dewasa dan paruh baya yang mengkonsumsi air putih sebelum menyantap makanan rendah kalori mengalami penurunan berat badan ketimbang individu yang tidak meminum air putih sebelum makan.

Sebelumnya, peneliti membagi pria dan wanita obesitas dengan rentang usia 55-75 tahun dalam dua kelompok. Yang pertama diharuskan menjalani diet rendah lemak, diet rendah kalori dan kelompok kedua juga dengan diet serupa plus mengonsumsi air putih sebelum sarapan, makan siang dan makan malam. Setelah dua minggu, kelompok yang mengkonsumsi air putih sebelum makan mengalami penurunan berat badan sekitar 15.5 pon atau 7.03 kg. Sedangkan kelompok yang tidak mengkonsumsi air putih hanya mengalami penurunan berat bada sekitar 11 pon atau 4.98 kg.

Ide awal dari penggunaan air putih sebagai bagian dari diet berasal dari riset sebelumnya yang menyatakan individu dewasa yang mengkonsumsi air putih sebelum makan mengurangi nilai kalori makanan hingga 70-90 persen. Peneliti Senior Departemen Nutrisi, Makanan dan Olahraga, Virginia Tech, Brenda Davy, mengungkap mengonumsi banyak air merupakan strategi sederhana yang mungkin bisa membantu masyarakat untuk menurunkan berat badan. "Kami tidak mengatakan mengkonsumsi banyak air saja, berat badan bakal turun. Tapi perlu juga asupan randah kalori," kata dia seperti diberitakan healthday.

Davy menilai satu hal yang membuat diet menjadi sulit adalah menjaga berat badan tetap dalam jangka panjang. Setelah 12 minggu paska riset, Davy dan koleganya mengunjungi patisipan. Setahun sudah riset berjalan, terdapat fakta baru dimana partisipan yang konsisten mengkonsumsi air putih sebelum makan memiliki berat badan yang stabil. Bahkan dari sejumlah patisipan mengalami penurunan berat badan hingga 1.5 pon atau 0.68 kg.

Khusus individu berusia tua, penurunan berat badan memang memakan waktu lama, Hal itu dikarenakan perlu waktu untuk membuat perut kosong. Dengan mengkonsumsi air, membantu mereka merasa kenyang dan mengurangi nafsu makan. Sementara itu, bagi remaja, air cenderung cepat diproses sehingga penurunan berat badan berlangsung cepat.

Barry Popkin, Direktur University of North Carolina menilai temuan ini sangat menjanjikan. Menurut dia, riset ini menyarankan kepada setiap individu untuk mengkonsumsi banyak air putih, banyak mengkonsumi buah, hindari minuman mengandung gula dan kurangi makanan berkalori tinggi. "Kasus obesitas yang terjadi di AS mencerminkan masyarakat AS mengalami peningkatan konsumsi kalori sebesar 300 kalori dibanding 30 tahun lalu. Peningkatan itu lantaran masyarakat AS banyak mengkonsumsi soda, jus yang ditambahkan gula, minuman kesehatan dan teh manis," kata dia.

Popkin menilai jika seseorang mengkonsumsi banyak air sebelum makan dan mengisi perut dengan makanan secukupnya, maka dia akan meminimalisir jumlah asupan yang diperlukan. "Kami percaya mendorong masyarakat mengkonsumsi air bisa menggantikan kalori dari semua jenis minuman yang kita konsumsi," ujarnya.

Secara terpisah, Asisten Profesor, ating Disorders Center, Columbia University, Carla Wolper menyatakan tantangan selanjutnya paska temuan ini adalah bagaimana cara mendorong masyarakat untuk mengkonsumsi air putih. "Pertanyaannya adalah, apakah masyarakat secara konsisten melanjutkan konsumsi air putih di luar riset. Kami tahu mengubah kebiasan itu sangat sulit, karena membutuhkan waktu dan energi," ujarnya. (fn/vs/rp) www.suaramedia.com

Theme Design Edited By: KOMA